been listening to recently

Agustus 10, 2012

rupanya kesenggangan stagiere puskesmas internship ini lumayan memberikan gue peluang untuk melakukan hobi saya: nambah referensi lagu via *ehem* bittorrent. lumayan juga sih, nambah band-band ciamik beraliran musik non-mainstream yang layak diapresiasi baik itu domestik maupun nagri.

buat yang agak-agak asing dengan band-band ini, ya mohon pemaklumannya, telinga saya agak-agak antik hehehe. anggep aja nambah-nambah referensi musik kisanak..

***

yuck – selftitled (2011)

yuck. bukan artinya jijik, tapi emang namanya begitu. band britania pengusung indie rock yang baru ngeluarin album perdana. coba dengerin rubber dan georgia untuk tahu signature style band ini.

***

mogwai – hardcore will never die but you will (2011)

kalau kamu merasa postrock cukup terwakili oleh sigur ros, salah besar kamerad. mogwai band seangkatan sama sigur ros, berasal dari skotlandia, dan ini adalah album ketujuh. no particular tracks to listen to, but i do favour ‘too raging to cheer’ and ‘letters to metro’

***

angsa & serigala – self titled (2012)

agak menarik ketika mengetahui mereka masuk dalam nominasi ami 2012 pada kategori album pendatang baru terbaik. gak menang sih tapi nevermind, mereka primadona musik segar tahun ini menurut saya. cant get ‘bersamaku’ and ‘tersenyumlah’ out of my humming lips.

***

asobi seksu – fluorescence (2011)

asobi seksu dalam bahasa jepang artinya ‘playf*ck’ tapi tenang aja lagu-lagu mereka ga ada unsur uh ah kimochi sama sekali. favourited ‘leave the drummer out there’

***

ada saran lagi album apa yang baiknya didengarkan? mumpung internet lagi lancar jayanya hehehe.. oiya, yg mau minta mp3 mereka boleh email ke saya. matur nuwun

judul post kali ini agak2 kelabu, tapi jangan tertipu dulu. tulisan ini bukan tentang cerita-cerita patah hati atau rencana mutung ga karuan gara2 gagal malem mingguan. tulisan  ini gue dedikasikan untuk sebuah album dari band indie indonesia kesayangan gue: pure saturday.

*

tujuh tahun kamerad! perlu tujuh tahun sejak mereka mengeluarkan album terakhir (elora, 2005) untuk membuat satu album lagi. bahkan tidak memperbaiki rekor hiatus mereka sebelumnya (red. jarak album utopia dengan elora 6 tahun, 1999-2005). gue bahkan ga menghitung album kompilasi lagu terbaik mereka yang keluar di tahun 2007, time to change time to move on, selain karena cuma menyertakan 2 lagu baru dan daur ulang lagu lama. tujuh tahun yang bikin kangen, sekaligus bikin dendam.

rindu-dendam itu seharusnya terlampiaskan ketika kemarin pure saturday membuat konser peluncuran album the grey concert namun fortuna masih jauh berpihak ke gue. gue keabisan tiket dan malem itu gue jaga rumah sakit. gue cuma bisa menitip cd album baru sama temen gue dan berharap bisa mengambil darinya secepat mungkin. jancuk. sepanjang malem gue galau mencaci tiap kicau tentang konser tersebut yang muncul di linimasa gue. sekali lagi jancuk.

menunggu satu malam itu lama kamerad, jadi jangan berpikir untuk menunggu mantan/pacar/gebetan lama-lama kecuali kamu mau bunuh diri pelan-pelan. ga pernah gue seseneng itu menerima cd dari orang lain, dan ga pernah gue orgasme telinga seklimaks itu akibat mendengarkan , paling tidak setelah terakhir kali gue merasakannya lewat album coldplay rush of blood to the head.

ada yang berbeda dengan album ini, ada yang berbeda dengan pure saturday secara keseluruhan. sepuluh lagu terdengar lebih segar, lebih eksperimentaal, lebih unortodoks, dan lebih cerah meskipun judulnya grey album. seperti mengukir optimisme baru, dengan cara pure saturday tentunya. dan semuanya termaktub dalam kesepuluh lagu.

**

intro > ga pernah kepikiran sama sekali album ini akan dibuka oleh alunan musik klasik

horsemen > organ dengan tune spooky + gebukan drum yang progresif akan mengingatkan kalian dengan yes, band glam rock era 80-an akhir

lighthouse > lagu yang kalian akan jatuh cinta padanya sejak mendengarkan intronya. gimana bisa ga kebawa gloomy dengar riff dan petikan gitar kang arief khas ps? signature pure saturday song.

musim berakhir > ini bukan lagu pure saturday. ini lagunya white shoes and the couples company, yang dicover gaya iyo. baik dari lirik hingga aransemen, salah satu lagu yang gue dengarkan berulang-ulang di album ini

starlight > lagi, ditulis satu lagu dengan pola classic rock, somekind of vanhalen-esque i suppose?

utopian dream > sebuah ballad dengan satu gitar pengiring? kenapa tidak? lengkingan rekti seperti melanjutkan teriakan yang ingin dia keluarkan di midnight mosque song. dengarkan liriknya dan untuk mendalami lagu yang satu ini.

the air the empty sky > another subterranean tune to bridge the next song passepartout

passepartout > passe partout adalah bahasa perancis yang artinya pergi kemana saja. sejauh ini lagu paling dark di album ini, seriously, meskipun tidak segelap labyrinth, dan meskipun sebenernya ini adalah lagu tentang cinta :]

to the edge > tadinya gue kira ini lagu radja, tapi 2 detik langsung memastikan bahwa shuffle itunes gue ga salah.

albatros > albatros adalah puncak eksperimen mereka di album ini. terbagi menjadi 3 bagian, lagu  dibuka dengan killer line “to have a better life, fire will always be mine”. candle lit and moonshine dibawakan setenang jazz dengan alunan flute dan redaman organ hanya untuk menyongsong teriakan pemberontakan setelahnya. embrace adalah bagian yang paling revolusioner, kapan lagi ps main led zeppelin? dengerin! sedangkan dream a new dream adalah coda yang tenang. sounds like earth wind and fire + genesis + led zeppelin, masterpiece indeed.

***

daripada bingung cuma baca blogpost kurang jelas ini, mending beli ndiri langsung albumnya, cuma 35k di toko cd besar atau distro terkemuka di kota lo. okeh?

the grey album

oke, javajazz 2012 mungkin tidak semeriah java jazz taun lalu (selain karena faktor taun ini gue dateng tanpa pasangan ya *sigh*), tapi tetap salah satu festival musik yang layak diapresiasi. java jazz festival tetaplah tonggak festival musik internasional di Indonesia.

awalnya gue ga berencana datang, karena sir paul mccartney batal datang dan geng kodol ga ada yang mau dateng. namun seperti biasa nikmat tuhan datang dari tempat yang tidak diduga-duga, gue dapet gratisan (lagi :p) invitation dari bni, lengkap daily pass dan dua special show pat metheny dan herbie hancock. ini artinya udah 5 kali gue dateng java jazz dengan tiket gratisan, dari total 8 penyelenggaraan, bless the lord:)

dan berangkatlah gue ke gelaran ini, pagi-pagi buta (baca: jam 4 sore) untuk mengejar depapepe, hanya untuk pulang juga pagi-pagi buta setelah special show herbie hancock. biar kamera gue yang cerita meriahnya festival ini.

**

"mantaafu" dan "baguuusu":p nicely done depapepe:)

i never miss ron carter, since his first appearance in java jazz. here he comes with juilliard jazz quartet

eerste tijd in Indonesië, welkom trijntje oosterhuis:)

ah yes, i never got bored of dave's performance

another solo guitar

versus

again, this time involving the bassist

ah yes, you can't miss tony monaco as well

and my bittersweet last stage, g-pluck beatles, before i decided to dance unorthodoxly into their music

last but not least, here's me with this mega-microphone-esque lad promoting standup comedy indonesia

**

that’s all me lad, hope the next java jazz will be much better (read: in terms of person whom i watch this festival with :p).  see the rest of the album here

lumpat-lumpat di JRL

Oktober 12, 2010

gue selalu suka dateng ke festival. entah itu festival film, seni, atau festival musik. datang ke tempat ini seperti masuk ke level 1 dream. seperti melepaskan atribut kejenuhan dan rutinitas hidup sejenak. seperti onani kebutuhan cipta rasa dan karsa (apa pula ini?).

dan ini yang gue rasa ketika akhirnya setelah sekian lama ga dateng ke festival musik, rock pula – java rockin’ land! datang ke festival ini seperti membebaskan jiwa anak kecil dalam diri gue. pesta id tanpa kekangan ego dan superego semalam suntuk! merasa suntuk dan terbelenggu? nyesel dah lo ga dateng ke sini. hidup teriak-teriak melepaskan amarah kawan! rarr.

 

first stage! the s.i.g.i.t

well, we watched oppie andaresta instead of dashboard confessional (playing in parallel schedule).. it gave us sense of awareness to our beloved republic's problem=)

menonton mereka adalah hiburan tersendiri, ga seperti mendengar iPod versi live music, tapi juga komunikasi dan banyolan-banyolan goblok buluk haha.. viva superglad!

arkarna rocks! ga nyangka band ini justru bakal menjadi klimaks. fyi, itu yang di depan gue manusia semua. rame poll pas band ini main!! you go on lads!

juno-addys-aryo

batikers! thanks for the night lads! always look for the next music gig!